Marsuki, Manajer Persebo Muda Bondowoso, menyoroti pentingnya pembinaan dalam membangkitkan semangat sepak bola di tingkat lokal.
Menurutnya, agar sepak bola di Bondowoso kembali berkembang, kompetisi baik lokal maupun regional harus terus digelar dengan pendekatan pembinaan yang lebih intens.
Marsuki menekankan peran penting Askab PSSI Bondowoso dalam pembinaan, baik secara personal maupun tim.
Pihaknya menilai bahwa kompetisi lokal yang minim sejak tahun 2019 berdampak pada pemain muda yang potensial, yang saat ini terbengkalai tanpa adanya panggung untuk berkembang.
Pada periode 2013–2019, kompetisi lokal dan regional di Bondowoso masih aktif, memicu animo masyarakat terhadap sepak bolatangkas.
Marsuki berpendapat bahwa Askab PSSI Bondowoso harus bersinergi dengan Pemkab Bondowoso untuk memastikan kelangsungan kompetisi lokal, dengan dampak positif pada perekonomian setempat, khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Saat kompetisi lokal rutin digelar, dampak positifnya tidak hanya pada perkembangan pemain muda, tetapi juga pada peningkatan perekonomian melalui dukungan pada UMKM lokal,” ujar Marsuki.
Marsuki menyoroti kurangnya proaktifitas pemerintah daerah dalam mendukung pembinaan pemain sepak bola.
Ia menyebut fenomena peralihan minat pemain sepak bola ke olahraga rekreasi seperti gobak sodor sebagai hasil dari vakum kompetisi sepak bola saat ini. Marsuki berharap pemerintah daerah dapat lebih proaktif untuk memastikan pembinaan pemain sepak bola terus berlanjut, sehingga bibit unggul dapat muncul dan mengembangkan karir di dunia sepak bola. (*/dirman)