Tanaman yang cukup dikenal di masyarakat indonesia adalah tanaman talas atau biasa disebut dengan Colocasia esculenta. Umbian ini mempunyai potensi yang tinggi untuk sumber karbohidrat yang dapat menganggantikan nasi. Umbi talas ini juga mengandung nutrisi seperti protein dan mineral esensial yang tidak kalah dengan komoditas lain.
Umbian talas ini juga sangat penting untuk membantu mempermudah proses pencernaan, karena memiliki kandungan serat dan menghasilkan rasa kenyang yang tahan lama. Serta memilki kolori yang rendah dan sangat cocok untuk penderita diabetes serta cocok juga bagi yang ingin menjalanin program diet.
Namun itu, banyak juga orang yang tidak menyukai umbian talas ini karena akan menimbulkan rasa gatal dan sensasi terbakar di mulut. Sebab talas ini mengandung kalsium oksalat, senyawa yang berbentuk kristal yang tidak mudah untuk larut didalam air. Cara untuk menghilangkan kalsium oksalat adalah dengan melakukan proses pemasakan sampai matang atau cara lainnya kamu juga dapat merendamnya di dalam larutan garam.
Manfaat tepung talas
Pada zaman dulu untuk mengolah umbi talas masyarakat mengolahnya dengan cara tradisional dengan merebus, digoreng atau bisa juga diolah menjadi macam kudapan yang lainnya. namun masyarakat telah mengalami sedikit kemajuan dalam mengolah umbian talas ini. Dengan mengolahnya menjadi tepung atau pati dan juga melakukan proses ekstraksi talas.
Tepung talas ini kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku kue, makanan untuk bayi dan produk – produk lainnya dengan menggunakan umbian talas tersebut. Tepung talas ini mempunyai kemampuan absorpsi yang cukup tinggi hingga dimanfaatkan sebagai penganti tepung tapioka dan untuk memperpanjangkan umur simpan produk olahan daging dan produk yang lainnya. dengan kemampuan absorpsi yang tinggi pada tepung maka dapat memperbaiki palatabilitasnya.
Dengan begitu masyarakat indonesia talah mengembangkan talas menjadi olahan yang bermacam-macam contohnya kue lapis, donat, brownies,mi hingga es krim dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha dengan modal yang murah.
Dengan begitu hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat kandungan yang snagat penting didalam tepung talas. Didalam talas memiliki lemak 0,2 persen, dan 5,2 gram serat. Jumlah kebutuhan serat perhari adalah 20,5 persen nilai tersebut sudah sangat cukup.
Proses pengolahan tepung talas
Untuk mengolah tepung talas sangat sederhana, yaitu dengan proses yang pertama terlebih dahulu umbi talas di cuci bersih lalu di kupas, kemudian, proses selanjutnya memotong umbi talas yang sudah bersih dan sudah di kupas dengan memotong kecil-kecil. Untuk mempermudah proses pengeringnya nanti. Setelah umbi talas di potong kecil-kecil maka umbi talas tersebut di rendam di larutan garam terlebih dahulu agar kandungan kalsium oksalat didalam talas tersebut hilang. Umbi talas yang sudah di rendam dilanjutkan dengan proses pengeringan, nah, untuk proses pengeringan umbi talas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan proses pengeringan secara alami lewat sinar matahari atau menggunakan dengan alat pengering. Namun disarankan untuk memilih proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering karena dengan menggunakan alat pengering dapat dengan mudah untuk mengontrol suhu panasnya. Pemanasan untuk umbi talas yaitu dengan suhu 60 derajat calcius dengan suhu ini dapat menurunkan kadar kalsium oksalat hingga mencapai 93,1 persen dari kadar awal. Dengan begitu talas itu tentu sangat aman untuk di konsumsi dan tidak akan menyebaban gata atau alergi. Setelah kering umbi talas tersebut dihaluskan dan diayak dengan menggunakan ayakan.
Namun, sayangnya di indonesia banyak yang tidak membudidayakan tanaman umbi talas ini atau mbote taro bahkan dipandang sebelah mata karena masyarakat indonesia hanya mengharapkan satu sumber makanan pokok saja. Bahkan banyak sekali sumber bahan makan yang untuk dijadikan sebagai bahan pokok salah satunya yaitu umbi talas atau mbote taro masyarakat harus memamahi bahwa umbi talas ini juga sangat bermanfaat sebagai produk konsumsi.