Kembalinya Friendster yang Dulu Sempat Merajai Sosial Media

Dalam era dominasi media sosial yang kini tengah berkembang, Friendster, yang dahulu dianggap sebagai pelopor dalam dunia jejaring sosial, menghadirkan kejutan besar dengan mengumumkan kembali ke panggung digital. Pengumuman ini bukan hanya sekadar nostalgia, melainkan juga memiliki dampak signifikan di kalangan pengguna internet.

Friendster, yang sempat populer pada awal tahun 2000-an, secara resmi mengumumkan rencananya untuk kembali ke dunia media sosial. Keputusan ini mengejutkan banyak orang, terutama bagi mereka yang mengingat Friendster sebagai platform pertemanan online di masa lalu.

Friendster Kembali Di Tengah Banyaknya Pilihan Sosial Media

Dengan mengusung semangat nostalgia, Friendster kembali dengan tampilan yang lebih segar dan fitur-fitur modern. Perubahan signifikan melibatkan antarmuka yang diperbarui, peningkatan keamanan, dan integrasi dengan platform media sosial terkini. Ini memberikan pengalaman baru sambil tetap mempertahankan sentuhan kenangan dari masa lalu.

Reaksi pengguna media sosial tercampur antara kegembiraan dan rasa penasaran saat mendengar kabar ini. Banyak yang mulai mengunjungi kembali profil Friendster mereka, mengungkapkan foto-foto lama, dan berbagi kenangan bersama teman-teman dari masa lalu. Hashtag seperti #FriendsterIsBack pun mulai menjadi tren di berbagai platform media sosial.

Meskipun Friendster kembali dengan semangat yang tinggi, platform ini dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dalam persaingan dengan jejaring sosial modern yang telah mapan. Namun, dengan pendekatan yang unik dan penawaran nilai yang berbeda, Friendster berharap dapat merebut kembali hati pengguna dan menjadi bagian penting dari ekosistem media sosial.

Alasan Mengapa Friendster Tutup Sempat Ditutup Dulunya

Pada masa jayanya, aplikasi pertemanan tersebut sempat menembus 100 juta pengguna di mana terbesarnya ada di Asia Tenggara. Pada tahun 2008 saja, Friendster mampu memiliki 37,1 Juta pengguna aktif yang sebagian besar berasal dari Asia.

Di bulan Juli 2009, masalah mulai muncul pada Friendster terutama terkait kendala teknis. Media sosial ini mulai tergerus traficnya dengan kehadiran Facebook. Per 31 Mei 2011 Friendster berubah menjadi situs web game online dan kemudian mati di tahun 2015.

Kematian Friendster yang sempat jadi primadona media sosial pada saat ini banyak disebabkan oleh karena munculnya sosial media baru. Facebook menjadi sosial media yang bertanggung jawab terhadap matinya layanan Friendster. Banyaknya pengguna yang beralih mengharuskan mereka yang aktif menggunakan Friendster menjadi lebih sedikit.

Fitur dan Layanan yang Buat Kangen dari Friendster

Bagi kamu yang pernah menggunakan Friendster, ada beberapa fitur dan layanan yang bisa bikin kangen. Ada beberapa fitur yang menarik dan khas dari Friendster di mana banyak penggunanya kangen. Beberapa Hal yang bikin kangen dari Friendster tersebut seperti :

  1. Registrasi yang mudah dan tidak butuh banyak data
  2. Dapat melihat orang yang mengunjungi profil dengan mudah
  3. “Isi Tesimoni Aku Dong” kata yang populer untuk memberikan testimoni diri di Friendster
  4. Bisa ganti Background profil sesuka hati dan semkin bagus maka semakin banyak pengikutnya
  5. Kamu bisa memanfaatkan fitur Shoutout untuk mengeluarkan unek-unek yang sedang dipikirkan seperti status
  6. Fitur buletin yang bisa membuatmu menulis cerita panjang dan akan dibaca banyak orang pengunjung profilmu

Berbagai perkembangan hal terbaru yang banyak dibahas saat ini tentu akan menarik untuk jadi bahan bacaan. Hype yang sedang berkembang sekarang seperti kembali munculnya Friendster jadi hal yang bisa kamu temukan saat berkunjung ke website Beritadata.com.

Tinggalkan Balasan